Dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan lagi, Maluku akan memasuki atmosfer pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) khususnya pada empat kabupaten yaitu; Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya. Mulai dari proses kampanye hingga waktu pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020.
|
Image Pilkada 2020
Source :CNNINDONESIA |
Pergerakan konsolidasi mulai nampak baik dari sisi kandidat, tim sukses, partai politik, hingga pihak penyelenggara yaitu KPU, Bawaslu serta TNI-POLRI. Sinergitas dari pihak - pihak terkait tersebut merupakan faktor penting dalam menyukseskan kelancaran Pilkada demi keberlangsungkan kehidupan dan pertumbuhan daerah ke arah yang lebih baik di tengah transisi perubahan zaman (masa pandemi).
Terlihat jelas bahwa para kandidat yang menempuh jalur Parpol sudah dan sedang memperjuangkan rekomendasi guna kelengkapan pendaftaran di KPUD yang jatuh pada tanggal 4 September nanti.
Lantas, bagaimanakah cara atau teknik setiap kandidat dan timses dalam memperjuangkan rekomendasi parpol ? masihkah teknik politik transaksional yang diunggulkan ? atau masih adakah harapan untuk para pendatang baru memasuki arena pesta demokrasi ?
Menurut Mahfud MD dalam pidatonya, beliau mengajak setiap petarung agar tidak bermain curang. Pesan tersebut disampaikan dengan bahasa senda gurau politik yang dikemas dalam sebuah pantun yang berbunyi ;
"Naik kuda ke cianjur dengan maksud membeli kencur. Lakukan Pilkada dengan jujur agar Anda tidak hancur. Kalau Anda curang, sekarang berjaya, suatu saat akan hancur..."
Sangat sederhana namun berbahaya jika ultimatum ini diabaikan apalagi dilanggar. Bagaimana tidak, ini adalah pesan seorang mantan Mentri Pertahanan yang sekarang menjabat sebagai Menkopolhukam.
Dengan realita transisi zaman yang terjadi sekarang, setiap elemen baik pemerintah, koorporasi, akademisi hingga rakyat jelata, mengalami tekanan luar biasa akibat pandemi Covid-19. Setiap orang harus ekstra berpikir keras untuk mengeksekusi setiap alternatif solusi agar mampu mempertahankan diri maupun kelompok jaringan demi tujuan masa depan yang sudah direncanakan sebelumnya. Sehingga masa pandemi yang merupakan kengerian ini dapat diubah menjadi batu loncatan untuk bisa selamat dan mampu berkolaborasi dengan tatanan dunia baru kelak.
Mengingat Pilkada 2020 yang akan dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia termasuk empat kabupaten di Maluku, maka taktik dan strategi politik transaksional sudah pasti tidak menjamin kelancaran memenangkan pemilihan. Konektifitas oknum - oknum yang menjagokan masing - masing kandidatnya pun mengalami kesulitan dalam menjalankan komunikasi politik guna mendapat rekomendasi Parpol.
Sementara dari tensi politik lapangan yang sangat erat dengan masyarakat pun mau tidak mau terjerumus dalam ketidakpastian arah pandangan politik, bingung memilih kandidat mana yang tepat dan layak sebagai seorang pemimpin. Misalnya seperti di daerah Maluku Barat Daya (MBD) yang baru - baru ini masih dalam eforia pawai di Kota Tiakur dalam rangka menyambut rekomendasi Partai Golkar dan Demokrat dimana menurut rumor, kedua partai tersebut telah memberikan rekomendasi final ke kandidat yang mereka (massa pawai) jagokan. Tidak tanggung - tanggung, anggota kepolisian kurang lebih 3 personel terlihat sedang mengawal massa yang sedang bergembira ria tersebut.
Selang dua hari kemudian, tidak ada seorangpun di Kota Tiakur atau bahkan MBD yang bisa menjamin bukti fisik bahwa rekomendasi FINAL kedua partai besar tersebut ada dan nyata telah diberikan guna kelengkapan pendaftaran di KPUD. Ini sangat berbahaya jika masyarakat terus - menerus berada dalam pusaran arus informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh pihak - pihak yang sengaja menyebarkannya.
Dalam hal ini, rakyat juga semestinya harus cerdas dalam menanggapi berbagai issue yang beredar. Berbeda pilihan bukan berarti membangun permusuhan. Setiap tumpang - tindih kepentinggan dalam proses memasuki pesta demokrasi ini harus berdampak baik dalam pembangunan daerah, jangan sampai justru menambah memperburuk keadaan. Rakyat sudah sangat menderita dengan pandemi Covid-19.
#tahuribabunyi
#Pilkada2020