Hipotesa jiwa kemalukuan yang selalu survive dalam setiap perubahan zaman telah kita uji pada artikel sebelumnya
Maluku, Digital Industry & RI 4.0 (Part I Introduction), namun menimbulkan pertanyaan baru yang sangat fundamental yaitu bagaimana cara Maluku survive di era Revolusi Industri 4.0 ? Mengingat sejumlah ketertinggalan daerah dalam berbagai bidang, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan suatu sudut pandang yang unik dan spesifik sebelum berkecimpung lebih jauh dalam era yang serba instant dan efisien seperti sekarang ini.
|
Anak Maluku Kreatif |
Berikut ini adalah beberapa contoh generasi Maluku baik yang baru dalam tahap start-up ataupun yang telah terbukti survive dalam dunia indusri digital.
#1. GAC
Trio bersaudara yang sebelumnya biasa - biasa saja, sekarang sudah sangat mendunia karena konsep musik yang dikolaborasikan dengan fashion, sound editing, video graphic hingga branding dan marketing. Mereka tidak perlu menggunakan unsur sexualitas atau gosip LGBT yang terkesan alay untuk mendongkrak popularitas. Mereka bahkan bisa dikatakan menjual 100% kualitas dengan komposisi musik yang sangat pas. Jika Maluku dikenal dengan pita suara alami yang luar biasa, maka untuk berkecimpung dalam industri digital, dibutuhkan konsep kolaborasi bersama bidang lain.
Perilaku monoton seperti hanya menyanyi dan menyanyi tidaklah cukup untuk survive dalam skema RI 4.0 karena untuk jaman sekarang yang serba instant, siapapun bisa bernyanyi bahkan rekaman sendiri. Namun bagaimana dengan teknik pemasarannya ? itulah x factor yang sudah disadari GAC jauh sebelum mereka terkenal seperti sekarnag. Trio dengan pita suara emas ini memiliki masa depan yang sangat cemerlang dalam industri musik karena sangat unik dan berkualitas.
#2. Like Project (Haickal)
Dulu pekerjaan sampingan sebagai seorang Youtuber dipandang sebelah mata karena terkesan tidak ada gunanya. Namun seiring berkembangnya pola pikir dan kreatifitas manusia dari masa - ke masa, Youtuber justru merupakan pekerjaan yang sangat menjanjikan dalam hal pendapatan. Hal ini disadari oleh salah seorang Tanat Evav (Anak Kei) Haickal dengan chanel youtube Like Project.
Selain memilih konten "prank" sebagai senjata utama, anak muda ini juga sangat kreatif dalam video editing dan menajemen konten sehingga yang paling dicari orang dalam hal tontonan hiburan akan langsung menjadi subscribernya. Karena interaksi dan relasi dengan subscriber juga dijalinnya dengan baik maka tidak heran penggemar setia chanel Like Project sudah lebih dari 1.000.000 orang. Tidak gampang untuk tetap konsisten dalam hal semacam ini, apalagi jika dilakukan sambil sekolah/kuliah/kerja, tapi yang namanya passion tidak ada kata kompromi.
#3. KAPALABATEREK
Ini adalah akun instagram yang hanya berisikan quotes dengan bahasa Ambon yang dipadukan dengan latar belakang fotografi, akan tetapi followersnya lebih dari 60K dengan spesifik wilayah dan kemungkinan besar pengikutnya ini adalah anak muda Maluku dari seluruh belahan dunia. Apa yang membuat akun ini begitu populer ?. Ternyata keunikannya adalah orang yang berpikiran negatif akan menanggapi dengan negatif pula ketika membaca quotes dalam postingannya, tapi orang yang berpikir positif justru akan menanggapi dengan positif untuk setiap postingannya. Atau dengan kata lain, setiap kalimat yang diciptakan admin akun misterius tersebut menimbulkan makna ambigu, tergantung sudut pandang pembacanya.
Keuntungannya pun didapat dari endorse produk jika ada perusahaan yang mau mempromosikan produknya dengan targer market adak muda khususnya di daerah Maluku. Bagi orang awam marketing, hal ini sulit dipahami, namun jika anda seorang etrepreneur, anda akan sepakat bahwa dibalik akun ig @kapalabaterek ini ada orang yang sangat kreatif untuk mengelolanya.
#4. Steve Pattinama / Cameo Project
Jika Haickal adalah solo youtuber maka, berbeda dengan Steve. Nyong Ambon dengan tampang sangar sekaligus lucu ini berada dalam tim Cameo Project yang semua personelnya berasal dari daerah yang berbeda - beda. Yang unik dari Steve adalah bagaimana ia terlibat menyuarakan persatuan dan perdamaian khususnya dalam hal mempromosikan Maluku dalam tim Cameo. Ia juga tidak malu untuk sesekali menggunakan bahasa Ambon dalam berbagai scene video mereka. Bahkan ia pernah bersama tim Cameo Project liburan ke Ambon hingga mengajari mereka cara memakan papeda. Luar biasa sekali.
#5. VNshop
VNshop adalah industri perorangan yang menjual produk pakaian seperti topi, t-shirt, sweater dll yang menggunakan instagram sebagai sarana utama mempromosikan dan menjual produk mereka. Dulu, orang tidak terlalu mengerti menajemen dan keuntungan dibalik hanya menjual kaos sablon. Sekarang VNshop telah membuktikan bahwa industri konvensional yang jika di tune-up dengan kolaborasi social media, maka ada keuntungan yang sangat menjanjikan yang didapat. Jumlah pembeli setianya pun terbilang banyak dan terbagi atas berbagai kalangan.
Yang unik dari produk mereka adalah masih seputar mempromosikan Maluku lewat karya sablon maupun bordiran pada setiap produk yang dibuat. Bayangkan jika perusahaan ini memiliki pabrik tekstil sendiri, memiliki kariawan untuk mengurus produksi hingga perhitungan income. Dengan tetap memanfaatkan industri digital maka industri konvensional akan mampu bertahan dan beregenarasi selama permintaan pasar terus bertambah.
#6. Parker Casio Patty (PCP)
Dalam kategori kemungkinan terebesar untuk menyatakan populasi terbesar maka 92% - 100% adalah angka yang signifikan untuk menggambarkan minimnya popularitas PCP. Sederhananya, anda pasti tidak mengenal siapa orang ini dan apa hubungannya dengan Industri Digital dalam Skema RI 4.0 untuk membangun Maluku tercinta.
Kalau diperhatikan dengan baik, huruf yang dicetak tebal adalah faktor - faktor yang sangat fundamental seseorang akan mampu survive dalam RI 4.0 khususnya dalam sayap industri digital. Poin - poin beserta 5 contoh sample diatas tersebut didapat dari hasil interview bersama PCP.
Kategori industri digital adalah ranah kerjanya Parker yang disimpul dalam Branding & Digital Marketing. Sistem digital seperti database hingga perayap Search Engine mampu dimanfaatkan Parker untuk membangun Maluku agar bisa berkompetisi dalam RI 4.0 tentunya.
Sebagian besar dari anda akan bingung dan bertanya, pekerjaan model apa yang dikerjakan PCP ini. Untuk mempermudahnya, berikut ini adalah daftar prestasi Maluku yang tidak pernah diketahui orang banyak dikerjakan oleh entrepreneur muda Maluku sendiri.
a) Mangente Ambon 2016
Ini adalah ajang promosi Kota Ambon paling booming yang pernah ada. Logo dan teknik promosinya dikerjakan oleh Parker, kaos hingga piala bergilir belang arombae juga dikerjakan olehnya. Hal ini sangat berkontribusi untuk mendatangkan turis lokal maupun manca negara khususnya menjelang HUT kota Ambon tiap tahunnya.
b) Puteri Pariwisata Mentari Mahakena
Sampai sekarang Mentari masih tetap eksis mempromosikan daerah padahal ajang pemilihannya sudah selesai. Nona manis yang masih sangat muda itu di-branding sedemikian rupa oleh Parker agar tidak ketinggalan jaman, namun justru akan tetap dikenal sebagai puteri pariwisata Maluku terbaik sepanjang masa. Anda bisa membuktikannya dengan mencari di google dengan keyword "puteri pariwisata maluku" tanpa keterangan tahun. Sudah tahun 2019 tapi mentari masih mendominasi serach engine.
c) Anugerah Pesona Indonesia
Siapa sangka, Parker juga berperan dibalik prestasi juara satu Kei Evav sebagai karegori surga tersembunyi, Ora Beach sebagai destinasi wisata populer hingga tarian adat populer yaitu bambu gila. Tiga kategori sekaligus dikantongi Maluku dalam ajang pariwisata bergengsi tersebut.
Kalau diulas semuanya, maka satu artikel saja tidak akan cukup. Tujuan utama dalam artikel ini adalah untuk merangsang pola pikir anak - anak Maluku agar lebih kreatif dan inovatif untuk membangun daerah ke arah yang lebih baik. Jika keenam contoh di atas berani mengambil bagian dalam RI 4.0 lewat sayap industri digital maka tidak menutup kemungkinan di masa depan ada anak Maluku yang lebih kreatif dalam bekerja atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang hanya mengeluh ketertinggalan Maluku.
Apakah anda termasuk survivor dalam Revolusi Industri 4.0 ?
#tahuribabunyi