Umur dan kwantitas pengalaman tidak serta merta menjadi halangan untuk tetap berkarya apalagi di umur yang masih sangat muda. Seperti jiwa eksplorasi yang tumbuh dan selalu berkembang dalam diri seorang anak cucu Negri Allang, Deasy Natalia Sipahelut.
Lontor, Banda Naira : Deasy Natalia Sipahelut |
Di tengah tuntutan gaya hidup metropolitan yang menekan banyak generasi muda untuk cenderung menganut budaya moderen, Deasy justru lebih memilih tetap eksis dengan indentitas sebagai anak Maluku yang kental dengan adat dan budaya.
Tidak hanya itu, gadis kelahiran 27 desember ini juga memiliki jiwa eksplorasi alam Maluku dengan tujuan mendongkrak pendapatan daerah pada sektor pariwista. Padahal disiplin ilmunya sendiri adalah Teknologi Informasi di salah satu universitas swasta Salatiga.
Sejumlah tempat wisata yang eksotis di Maluku pun telah ia kunjungi, sebut saja Danau Ninivala di Pulau Seram, pantai - pantai di Ambon, Banda Naira sampai Kei Evav pun tak luput dari realisasi jiwa eksplorasinya. Bahkan ia menargetkan sejumlah spot pariwisata Tanimbar dalam agenda traveling berikutnya.
Ternyata kecintaannya terhadap Maluku tidak hanya sebatas jiwa traveler, dalam wawancara singkat via sosmed, Deasy mengaku menyukai beberapa tarian daerah seperti tari lilin, tari tifa dan tari lenso yang pernah dipentaskannya dalam berbagai event termasuk pada event kampus di Salatiga.
Kegiatan pemprov seperti Pesta Teluk Ambon pun pernah menjadi wadah untuk Deasy mengasah kemampuan organisasinya, tentu saja masih dalam skema besar promosi Maluku. Tidak sebatas itu, ia pun masih terlibat dengan sejumlah kegiatan pariwisata di bawah naungan pemprov sehingga tidak menutup kemungkinan kedepannya akan hadir banyak potensi pariwista Maluku yang terekspose dimana Deasy sebagai salah satu penggerak motor pariwisatanya. Ini akan sangat menarik minat investor untuk pembangunan daerah yang lebih baik
Dibalik seluk - beluk kehidupan Nona kelahiran '92 ini, tentunya Deasy mempunyai moto hidup yang tak lepas dari keyakinannya sebagai seorang kristiani. Berpatokan pada Mazmur 126 : 5-6 yang berbunyi "126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 126:6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya". Inilah yang menjadi alasan utama seorang Deasy Natalia Sipahelut terus berkarya untuk Maluku.
'Tetap berkarya menghasilkan sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga dapat memajukan Maluku lebih baik kedepan' adalah pesan khusus untuk muda mudi Maluku yang disampaikan Deasy di akhir wawancanya. Hal tersebut memiliki makna yang mendalam dimana setiap orang (tanpa memandang latar belakang) harus mengingat dan berani berkontribusi bagi tanah tumpa darah.
facebook : Deasy Natalia Sipahelut |
#tahuribabunyi
Post a Comment