Alasan dan Akibat Maluku Tidak Menikmati Bonus Demografi Indonesia

Setiap negara di dunia pasti akan mengalami proses bonus demografi, yaitu kondisi dimana umur produktif manusia (umur 15 - 64 tahun) lebih dominan daripada umur non produktif. Begitupun dengan Indonesia yang sekarang sedang mengalami bonus demografi, sayangnya tidak untuk provinsi Maluku. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian skala daerah karena pada dasarnya, daerah yang sedang mengalami bonus demografi semestinya mengalami pertumbuhan perekonomian yang baik.

ilustrasi bonus demografi by : Pita Ramadiani
image source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQcgAArEHPpS8Fkqjr519PCh2vbP2Wy9MnqB0DimQ2_eODxeRuL6_CFWPWxduR63GcKsL2-qL6KqUbPQs5nqi9qWg0eC8rY6idL7CYOQS2thtNiljRhTRXNmFNeTGKWjnHbeJ1cpIYZ8/s1600/dependancy-ratio.jpg

Tidak adanya Maluku dalam list bonus demografi Indonesia tidak serta - merta memfonis penurunan taraft perekonomian, hal tersebut dikarenakan adanya dominasi umur produktif skala kota (walaupun dalam indeks yang kecil) yang dimiliki oleh kota Ambon dan Tual. Kedua daerah tersebut memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dengan umur produktif yang dominan serta diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025.

Faktor - faktor yang berpengaruh pada SDM adalah keterampilan dan kesehatan disamping sisi rohani dan integritas. Ketika empat hal tersebut terpenuhi maka dipastikan Maluku akan bisa menikmati bonus demografi dengan baik, karena jika tidak maka secara otomatis angka pengangguran justru akan meningkat.

Pengarauh pertumbuhan perekonomian dari bonus demografi pada kedua kota tersebut dapat dilihat pada data laporan BPS Maluku terbaru agustus 2016, Ambon mengalami inflasi 0,43 persen dengan IHK 124,07 dan kota Tual mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK 138,17. 

inflasi kota ambon
image source : maluku.bps.go.id
Sepertinya tidak terlalu berpengaruh signifikan namun timbul pertanyaan, mengapa terjadi perbedaan inflasi pada kota Ambon dan deflasi pada Tual padahal keduanya sedang dalam proses bonus demografi ?

Sebagai contoh, Ambon yang mengalami peningkatan inflasi di tiap bulan juli dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut secara umum 'paling' dipengaruhi oleh angka permintaan masyarakat terhadap prosuksi barang yang dibuktikan dengan IHK sebesar 124,07. Seiring dengan ditekannya angka pengangguran provinsi Maluku dalam dua tahun terakhir (2014 10,51 % dan 2015 9,93 %) maka, kondisi pertumbuhan perekonomian yang memiliki korelasi dengan bonus demografi ternyata masih sedikit dinikmati oleh provinsi Maluku khususnya kota Ambon. Oleh karena itu, Maluku tidak termasuk dalam bonus demografi skala provinsi di Indonesia.

Kesimpulannya adalah miris, dimana bonus demografi yang semestinya dinikmati oleh provinsi Maluku justru tidak memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perekonomian. Adapun penyebab dimana rentan umur produktif yang dominan tidak berkontribusi baik bagi pertumbuhan perekonomian daerah, diantaranya; 

#1. Ketrampilan SDM yang minim

Baru - baru ini, salah satu universitas ternama provinsi Maluku mengadakan wisuda akbar dengan segudang prestasi mahasiswanya. Tapi apalah artinya jika tidak memiliki ketrampilan lebih dalam setiap prospek pekerjaan mengingat sempitnya lapangan pekerjaan, atau dengan kata lain lulus kemudian jadi pengangguran.

#2. Minimnya lapangan pekerjaan

Merupakan tantangan semua daerah apalagi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan gencarnya pembangunan di bagian Indonesia Timur. Apa mungkin karena pekerja yang didominasi oleh orang non-timur ? (masih harus ada penelitian lebih lanjut pada faktor ini).

#3. Kreatifitas dan Inovasi

Selain entrepreneur ataupun wirausahawan, seharusnya para fresh graduate mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri yang mampu bersaing minimal skala menengah apalagi dalam kondisi bonus demografi.

#4. Kebiasaan Konsumtiv > Produktiv

Hal ini yang paling buruk.

- - -

Maluku masih punya setidaknya delapan tahun lagi untuk bisa memperbaiki tingkat SDM dalam skema menikmati bonus demografi jangka panjang. Hal tersebut tidak terlepas dari interfensi pihak terkait dalam membangun dan melatih potensi orang Maluku khususnya lulusan SMA ataupun sarjana.



#TahuriBabunyi

Share this:

 
Copyright © tahuribabunyi. Designed by OddThemes