Ambon makin maju aja akhir - akhir ini. Pembangunan dimana - mana. Setelah padatnya pusat kota, pembangunan mulai meluas ke seberang teluk dan daerah - daerah lainnya. Banyak infrastruktur seperti jasa angkutan, transportasi JMP, dan beberapa pusat perbelanjaan dibangun dengan begitu cepat. Salah satunya adalah Maluku City Mall (MCM) yang sudah eksis selama kurang lebih 3 tahun.
foto waktu jokowi blusukan ke Mall tag by bung Nico Akerina |
Tidak tanggung - tanggung antusias orang Ambon yang mendatangi mall yang berdekatan dengan JMP ini, kabarnya stock soft drink aja pernah habis di pusat perbelanjaan pangan ketika menjelang akhir tahun 2013. Ternyata ada rahasia dibalik ramainya pengunjung MCM yang identik dengan kecenderungan minat orang Ambon, antara lain ;
1. Cuci Mata
kebiasaan ini dimiliki hampir semua orang. Ada yang pergi ke MCM hanya untuk melihat - lihat baik itu interior gedung, harga yang ditawarkan, barang yang dijual sampai penjual pun menjadi alternatif cuci mata. Tipical pengunjung seperti ini biasanya tujuannya hanya untuk refreshing.
2. Borong
Biasanya didominasi mama - mama yang sedang mengejar daftar belanjaan untuk keperluan acara pesta ulang tahun, syukuran, pernikahan dll. Pada event hari raya seperti natal dan tahun baru, istilah borong ini akan semakin mejadi dimana semua orang berjalan membawa belanjaan dari MCM.
3. Ikut Rame
Sepertinya tipical pengunjung seperti ini yang paling membuat MCM padat. Tidak punya arah dan tujuan, hanya ikut - ikutan ke MCM entah itu ikut teman atau ikut mama - mama di poin 2 untuk tenteng barang, yang penting ikut ke MCM.
4. Karena Diskon/ Promo
biasanya tipe pengunjung seperti ini punya kepribadian yang kuat, hanya pada saat butuh saja baru pergi ke MCM. Tapi pas dengar info dari teman atau tetangga tentang ada diskon besar - besaran di MCM, langsung tancap gas dengan tujuan membawa pulang banyak barang yang hanya memiliki diskon besar - besaran.
5. Nongkrong
anak muda memang paling sulit ditebak. Mungkin mereka yang datang ke MCM hanya untuk nongkrong ini, tidak pernah menjelajah kota Ambon dan sekitarnya sampai kehabisan refrensi tempat nongkrong.
6. Gaya - gayaan
masih seputar anak muda, rasanya kalau belum ke MCM dalam minggu ini kayaknya ada yang kurang, akhirnya mengajak teman - teman sampai jadi rombongan. Pas sampai di MCM, hanya tunjuk ini, tunjuk itu, selfie di sini dan di situ. tipikal ini paling didominasi anak sekolahan.
7. Tempat pacaran
ekstrim sedikit ke tipical yang jarang ditemui tapi ada juga yang menjadikan mall sebagai tempat pacaran seolah - olah dunia milik berdua sampai lupa dengan keramaiannya MCM.
8. Musiman
pasti anda sudah bisa menebak maksudnya. Pas tanggal tua, sunyinya minta ampun, giliran tanggal muda (gajian), MCM bisa sampai over load, macet sana sini, banyak barang diborong seperti poin 2, sampai - sampai tas kresek hitam ikutan habis. Mungkin ini alasan mengapa pemkot naikan harga tas kresek hitam hingga 5000/ kantong.
9. Kebetulan lewat
hahahaaa... ini tipikal pengunjung yang paling kurang kerjaan. Tapi tidak sedikit pengunjung MCM yang mampir sebentar karena kebetulan lewat depan mall, skalian aja mampir sambil liat sesuatu padahal cuman numpang udara dingin alias AC.
10. Anti Mainstream
Istilahnya memang susah, tapi penganutnya banyak. Pernah lihat tipe pengunjung yang sering komentar sana sini?, membuat perbandingan dengan mall lain dan ujung - ujungnya tidak mengakui keunggulan MCM !. Memberikan komentar seperti tidak ada ini lah, tidak ada itu lah, kurang besar lah, barangnya tidak lengkap lah... kalau ketemu tipikal pengunjung seperti ini, katakan saja "slamat datang di mall daerah timur Indonesia"
11. Kebutuhan vs Keinginan
nah, yang terakhir ini adalah tipikal pengunjung yang benar - benar tau dan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Merencanakan anggaran per bulan dengan detail, fokus pada tujuan ke MCM, pandai memilih produk dll. Jelas paling didominasi mahasiswa (mayoritas anak kos - kosan), pengajar dan ibu rumah tangga yang sangat berpengalam. Mereka sangat paham kalau mall itu hanya alternatif pencarian kebutuhan sandang dan pangan, bukan sarana menghambur - hamburkan harta.
12. Poin 11 yang tidak bisa mengontrol diri (sekedar tambahan)
jagan ditanyakan. sekuat - kuatnya kita menahan diri, poin no. 4 itu godaan yang entah mengapa begitu mudah mempengaruhi kita.
Tantangan dunia modern memang datang dari berbagai sisi yang kadang tidak bisa kita pahami secara langsung. Semoga tipikal yang ke 11 itu bisa menjadi patokan untuk semua orang Ambon jika sedang berburu di pusat perbelanjaan. Dengan sedikit pengetahuan dari dunia branding dan marketing, pasti kita tidak akan terpengaruh dengan poin ke 4.
#tahuribabunyi